Menentukan Awal Ramadhan


Di Indonesia banyak cara yang digunakan dalam menentukan awal puasa Ramadhan Ada yang mengunakan metode Ru'kyatul Hilal, Hisab, dan metode yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat setempat.

Nahdlatul Ulama (NU) biasanya mengunakan metode Ru'kyatul Hilal atau melihat bulan secara langsung. NU telah menkombinasikan cara ini dengan Al-Quran, Sunnah, dan Sains. Biasanya cara ini sejalan dengan Pemerintah.

Berbeda dengan massa Muhammadiyah yang memakai metode Hisab, Yaitu perhitungan secara Matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan awal bulan dalam kalender hijriah.


Lain lagi dengan metode yang sesuai dengan kebudayaan setempat seperti di pulau Jawa. Aliran Islam Kejawen Alif Rebo Wage yang memiliki cara tersendiri dalam menentukan awal Ramadhan. jika NU dan Muhammadiyah memakai metode Hilal dan Hisab, maka kaum Kejawen ini memakai kalender jawa dalam menentukan awal puasa.

Terlepas dari perbedaan di atas, hendaknya kita saling menghormati cara atau metode yang di atas :)

Referensi:Merdeka

Pergantian Nama Orang MinangKabau Pasca PRRI

Pasca kekalahan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia )banyak yang berubah dalam kehidupan masyarakat MinangKabau, Salah satunya perubahan nama Minang Menjadi nama Jawa. Nama orang MinangKabau seperti Sutan, Alam, Siroih, aguih,amaik, dan bahkan panggilan orang pun berubah Uda dan Uni manjadi Abang dan Kakak.

Tetapi perubahan nama ini cuma untuk Survive sebagai pihak yang kalah dalam peperangan maka Urang Awak (orang minang menyebut dirinya dengan sebutan ini)berusaha untuk mencari identitas baru agar lepas dari kejaran tentara pusat. Dengan menjawa-jawakan dirinya seperti yang di inginkan oleh pusat, maka banyak yang memberi nama anak-anak mereka dengan nama jawa.

Pusat memang menginginkan sentralisasi dalam berbagai bidang, termasuk hal-hal yang sepele seperti ini, akan tetapi orang minangkabau tidak sepenuhnya memberikan nama pada anaknya dengan 100% nama jawa, Mereka hanya memberikan nama singkatan nama orang tuanya atau daerah asal meraka kepada anak-anaknya seperti Parmanto yang kepanjangnya Parik malintang dan tobo (daaerah piaman), Surianto surian dan koto (pesisir selatan).

Salam Damai, Satu NKRI Satu no Racism, no sara :) 

referensi:lentera

Asal-usul Penalty Panenka

Masih ingat dengan tendangan penalti Andrea Pirlo ke gawang Joe Hart pada perdelapan Final UERO 2012 lalu??? Dengan tenang Pirlo melakukan tendangan penalty ''Panenka''.  Penalty Penenka adalah tendangan dengan sedikit menplessing bola setelah sang kiper merebahkan badan ke kiri atau kanan.





Tendangan ini awalnya di populerkan oleh pemain Czecoslowakia Antonin Panenka pada Final UERO 1976 versus Jerman Barat dan berhasil mengantarkan  Czecoslowakia juara Eropah  setelah mengecoh kiper Jerman Barat Sepp Maier malalui drama adu penalty.


sumber:
http://www.sehputar-indonesia.com
Wikipedia


Peniup Gelembung Sabun Terbaik di Dunia

Gelembung sabun, pasti semua sahabat blogger pernah memainkannya waktu masih kecil bahkan ada yang menjadi hobi pada saat itu. bagaimana jika hobi memainkan gelembung sabun menjadi  profesional di dunia pergelumbungan (emang ada ya??lol:D) dan menjadi ahli dalam permainan tersebut???



Inilah dia Samsam Bubbleman, Ia mulai  memainkan gelembung sabun sebagai hobi pada tahun 1989 dan menjadi ahli gelembung di Inggris. Dengan keahliannya tersebut ia berhasil mencatatkan rekor dunia Guinnes World Record dengan keahliannya trsebut dengan memasukkan 50 orang dalam sebuah gelembung sabun raksasa yang di buatnya.

Sumber:http://www.bubbleinc.co.uk/

Pasukan Elite Terbaik Di dunia (Janissary)


Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]





Yang di maksudkan oleh nabi Muhammad S.A.W adalah pasukan elite Turki Utsmani yaitu Janissary yang di pimpin oleh Mohammed Al-Fatih (sang penakluk).

Janissary (berasal dari bahasa Turki Utsmaniyah: ينيچرى (Yeniçeri) yang berarti "pasukan baru") adalah pasukan infanteri yang dibentuk oleh Sultan Murad I dari Kekalifahan Bani Seljuk pada abad ke-14. Pasukan ini berasal dari bangsa-bangsa Eropa Timur yang wilayahnya berhasil dikuasai oleh Turki. Utsmani Tentara ini dibentuk tak lama setelah Kekaisaran Byzantium kalah oleh Turki Utsmani. Alasan utama pembentukan laskar Janisari adalah karena tentara Turki Utsmani yang ada tidak memadai, terutama karena terdiri dari suku-suku yang kesetiaanya diragukan. Janisari awalnya adalah para tahanan perang (terutama yang asalnya dari Eropa Timur - Balkan) yang diampuni tetapi dengan syarat harus membela Kekaisaran Turki Utsmani. 

Sejalan dengan waktu, untuk memastikan kesetiaan kesatuan ini, selanjutnya Sultan punya ide untuk merekrut pasukan Janisari ini dari budak yang masih bocah, sehingga mereka bisa diajari (didoktrin) untuk membela dan mengawal Sultan. Pada masa itu, pasukan Janisari ini adalah pasukan terkuat di dunia. Konon pasukan ini adalah pasukan yg pertama sekali memakai senapan.(yang kemudian ditiru oleh orang Eropa). Saat itu Turki memiliki persediaan mesiu yang cukup banyak (dimana pada saat itu di daerah lain masih langka). Pasukan ini adalah pasukan kedua setelah Mongol yang berhasil menjajah Eropa. 

Janisari adalah brigade terpisah dari pasukan reguler Turki yang bertugas mengawal Sultan Dinasti Utsmani (Ottoman Empire). Sedangkan Bani Seljuk adalah Dinasti sebelum Utsmani. Utslan diambil dari pemimpin kabilah Osmani yg mempunyai kekuatan yang besar sewaktu Bani Seljuk masih berkuasa. Waktu Seljuk pecah, kabilah yang dipimpin Osmani menyatukannya kembali dibawah bendera baru. Kekuasaan Turki Utsmani mencapai seluruh wilayah di Balkan dan Eropa Tenggara. Kota Wina dua kali diserang oleh kakuatan Turki Utsmani, tetapi karena seluruh kerajaan di Eropa bersatu untuk membendung dengan kekuatan penuh dan logistik yang memadai, ambisi Turki Utsmani untuk menguasai seluruh Eropa tidak berhasil. 


Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket. Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban. 

Kisah terkenal mengenai kehebatan pasukan ini adalah ketika Byzantine kalah total saat Constantinopel ditaklukan oleh Turki Utsmani yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Al-Fatih, beliau anak dari Sultan Murad II. Saat itu Janisari adalah pasukan yang berperan pdnting dalam pertempuran tersebut. Yang menarik, pada zaman Sultan Mahmud, Pasukan Janisari termasuk yang ikut bertempur melawan Dracula si Penyula dari Wallachia dekat Transevalnia yang haus darah. Dracula (Vlad Teppes) sempat dikalahkan adiknya sendiri yaitu Radu yang saat itu menjadi pemimpin Janisari untuk menaklukan Dracula. (Dracula artinya anak Dracul atau anak naga karena bapaknya adalah Vlad Dracul yang menjadi anggota Ordo Naga). 

Jannisary sendiri dibagi manjadi dua kesatuan, yaitu: infantri dan kavaleri.

1. Jannisarry Heavy Infantry, merupakan pasukan infantry bentukan pertama yang membawa nama harum pasukan turki ke berbagai belahan eropa dan asia, pasukan ini menggunakan baju zirah dan rantai besi, tidak membawa tameng dan bersenjatakan haldberd (semacam tombak panjang yang memiliki mata kapak). pasukan ini sangat ganas dan nyaris tak terkalahkan dalam setiap pertempuran.

2. Jannisarry Musketter (Kaveleri). Setelah sukses menguasai sebagian besar eropa, maka kekaisaran ottoman mulai membentuk satuan pasukan penembak khusus yang dicomot dari pasukan infantry janissary terdahulu, dan diberikan senapan teknologi terbaik di jamannya yaitu ” musketter” yang lebih baik dari hand gun biasa…
Selain Janisari, Turki Utsmaniyah juga masih mempunyai kesatuan elite lainnya, yaitu: Tentara Ghulam, Cavalary Sipahi, dan tentunya pasukan Onta. 

Selama beberapa abad Janisari bertahan sebagai pasukan elit pengawal Sultan. Karena statusnya itu Janisari, baik secara jumlah dan status berkembang semakin besar. Sekitar abad 19 Janisari dibubarkan oleh Sultan Mahmud II pada tahun 1826 karena terjadinya insiden Auspicious, dimana laskar Janisari mencoba melakukan kudeta terhadap kekaisaran Turki Ottoman.

Sumber:http://khoirunnisa-syahidah.blogspot.com/2012/01/janissary-pasukan-elit-khilafah-utsmani.html
Kumpulan sunnah rosul

Invasi militer terbesar RI setelah merdeka



VS

Operasi Seroja adalah sandi untuk invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulai pada tanggal 7 Desember 1975. Pihak Indonesia menyerbu Timor Timur karena adanya desakan Amerika Serikat dan Australia yang menginginkan agar Fretilin yang berpaham komunisme tidak berkuasa di Timor Timur, ini di karenakan USA dan Australia takut faham komunis berkembang di daerah pasifik dan sekitarnya. Selain itu, serbuan Indonesia ke Timor Timur juga karena adanya kehendak dari sebagian rakyat Timor Timur yang ingin bersatu dengan Indonesia atas alasan etnik dan sejarah.
Angkatan Darat Indonesia mulai menyebrangi perbatasan dekat Atambua tanggal 17 Desember 1975 yang menandai awal Operasi Seroja. Sebelumnya, pesawat-pesawat Angkatan Udara RI sudah kerap menyatroni wilayah Timor Timur dan artileri Indonesia sudah sering menyapu wilayah Timor Timur. Kontak langsung pasukan Infantri dengan Fretilin pertama kali terjadi di Suai, 27 Desember 1975. Pertempuran terdahsyat terjadi di Baucau pada 18-29 September 1976. Walaupun TNI telah berhasil memasuki Dili pada awal Februari 1976, namun banyak pertempuran-pertempuran kecil maupun besar yang terjadi di seluruh pelosok Timor Timur antara Fretilin melawan pasukan TNI. Dalam pertempuran terakhir di Lospalos 1978, Fretilin mengalami kekalahan telak dan 3.000 pasukannya menyerah setelah dikepung oleh TNI berhari-hari. Operasi Seroja berakhir sepenuhnya pada tahun 1978 dengan hasil kekalahan Fretilin dan pengintegrasian Timor Timur ke dalam wilayah NKRI. Selama operasi ini berlangsung, arus pengungsian warga Timor Timur ke wilayah Indonesia mencapai angka 100.000 orang. Korban berjatuhan dari pihak militer dan sipil. Warga sipil banyak digunakan sebagai tameng hidup oleh Fretilin sehingga korban yang berjatuhan dari sipil pun cukup banyak. Pihak Indonesia juga dituding sering melakukan pembantaian pada anggota Fretilin yang tertangkap selama Operasi Seroja berlangsung




Sisi ‘Gelap’ Operasi Seroja
Operasi Seroja ini merupakan operasi militer yang gagal, karena sejak awal tidak direncanakan secara jelas serta banyak kepentingan politik bermain di dalamnya. Bagi sebagian kalangan ABRI, operasi Seroja merupakan tempat latihan tempur ‘real time’ dan batu loncatan untuk karir, meski pun resikonya juga sangat besar. Bagi sebagian kalangan ‘lain’, operasi ini juga menjadi ladang korupsi yang sangat subur karena perhatian pemerintah pusat terhadap Tim-Tim berupa kucuran dana sangat besar.

Perencanaan operasi militer ini pada awal dan selama integrasi tidak ada kejelasan. Oleh karena itu, tidak heran selama kurun waktu 24 tahun ABRI kehilangan sebanyak 3.315 orang yang gugur di medan penugasan serta cacat sebanyak 2.338 orang. 60% dari gugur dan cacat adalah anggota TNI-AD. Selain itu, operasi ini lebih banyak menonjolkan operasi ‘darat’ ketimbang suatu operasi ‘gabungan’ dengan melibatkan unsur ‘laut’ dan ‘udara’. Tidak heran, gerakan pro-kemerdekaan dengan mudah mendapat suplai senjata dari ‘pihak asing’ melalui laut dan udara. Selain itu, ‘pihak asing’ sering sekali kegiatan intelijen melalui laut dan udara, terutama menjelang referendum tahun 1999.
Operasi ini tidak didukung oleh upaya diplomasi di panggung internasional secara serius. Padahal pada awal masuknya Indonesia ke Tim-Tim, ‘dukungan’ AS dan juga Australia serta beberapa negara ‘barat’ sangat kuat. Jika ditangani serius pada awal masa integrasi, seharusnya masalah bergabungnya Tim-Tim dengan Indonesia dapat selesai dengan ‘cepat’ dan ‘aman’. Sebagai bukti tidak seriusnya penanganan masalah Tim-Tim, sampai tahun 1999, PBB menganggap wilyah Tim-Tim sebagai koloni Portugis.
Aspek lain yang tidak diperhatikan oleh operasi ini adalah aspek budaya lokal. Operasi ‘teritorial’ seperti AMD hanya menyentuh aspek ekonomi semata, sementara aspek budaya tidak tersentuh sama sekali. Pihak Gereja dan tokoh lokal jarang sekali dilibatkan dalam kegiatan ‘teritorial’, karena dicurigai memiliki hubungan erat dengan gerakan pro-kemerdekaan. Gereja merupakan sokoguru dalam kehidupan masyarakat Tim-Tim selama berabad-abad. Bila terjalin kerja sama yang erat, sudah barang tentu menjadi mitra pemerintah yang efektif. Tokoh-tokoh lokal juga sepertinya diabaikan. Padahal kerja sama dengan tokoh lokal dapat dimanfaatkan secara efektif, sebelum lembaga-lembaga yang lebih modern dapat berfungsi dengan baik.
Aspek adminstratif pemerintahan akibat integrasi Tim-Tim ke Indonesia tidak diselesaikan secara tuntas serta mengabaikan budaya lokal. berdasarkan UU no 7/1976 tentang pengesahan Tim-Tim ke dalam NKRI disebutkan bahwa latar belakang budaya yang berlainan memerlukan ‘aturan khusus’. Hilangnya kekuasaan raja-raja lokal akibat penerapan UU tentang pemerintahan desa serta penghapusan hak kepemilikan ‘mutlak’ atas tanah, termasuk tanah gereja, dan hanya mempunyai hak guna usaha atau hak guna bangunan, merupakan bentuk kelalaian pemerintah dalam menyelesaikan ‘aturan khusus’ sebagaimana tertera pada UU no 7/1976.
Pembentukan milisi yang semula tujuannya adalah untuk mempertahankan integrasi, namun kemudian melenceng menjadi aksi cowboy dan menjadi pemicu aksi-aksi kekerasan di Tim-Tim. Pembentukan milisi ini dimulai pada tahun 1978 dengan dibentuknya Wanra. Wanra ini diharapkan dapat membantu ABRI dalam upaya membasmi gerakan pro-kemerdekaan. Kelompok-kelompok wanra ini mendapat pelatihan militer dari Kopassus. Beberapa kelompok wanra yang dibentuk di awal: Halilintar, Makikit, Saka, Sera dan Alfa. Pada tahun 1989, dibentuk pula kelompok wanra bernama Garda Muda Penegak Integrasi atau Gardapaksi. Pembentukan kelompok ini merupakan ide dari Prabowo Subianto.
Sejak dahulu sampai sekarang, Tim-Tim atau Timor Leste merupakan ajang ‘politik’. Jika ‘berhasil’ maka karir akan berkembang, namun bila ‘gagal’ maka karir akan ‘jalan di tempat’ atau ‘tersingkir’. Selain itu, nyawa juga menjadi taruhan dalam penugasan ke Tim-Tim. Bagi perwira yang bernasib baik, Tim-Tim merupakan ‘tiket’ untuk memuluskan karir. Jika kurang beruntung namun memiliki ‘kontribusi’ yang bagus, dapat ‘diselamatkan’ dengan berbagai cara.
Kasus insiden Dili 12 November 1991 dapat dijadikan contoh kasus bagaimana para perwira yang terkait insiden tersebut ‘diselamatkan’. Inilah nama-nama perwira yang terkait dengan insiden tersebut:
Mayjen Sintong Panjaitan; menjadi Pangdam Udayana pada saat insiden. Ia ‘diselamatkan’ oleh Habibie pasca peristiwa tersebut. Sempat menjadi Sesdalopbang pada saat Habibie menjadi Presiden.
Brigjen Rudolf Warouw; menjadi Pangkolakops pada saat insiden terjadi. Ia ‘diselamatkan’ oleh Jenderal Wismoyo Arismunandar dan menjadi Sekjen KONI pasca peristiwa tersebut. Berdasarkan penelusuran penulis, beliau terakhir diketahui menjadi salah satu Direksi Dipasena Group, perusahaan pengelola tambak udang di Lampung.
Kolonel JP Sepang; menjadi Danrem Tim-Tim pada saat insiden terjadi. Pasca insiden tersebut, ia ‘diparkir’. Ia muncul kembali, namun menjadi orang sipil dengan menjadi Kepala DLLAJ DKI Jakarta semasa Gubernur Sutiyoso.
Ajang ‘politik’ menjadi jatah kelompok pamen ke atas. Bagaimana dengan kelompok perwira pertama, bintara dan tamtama? Kebanyakan dari mereka kini bergulat melawan kemiskinan. Janji untuk meningkatkan kesejahteraan para veteran seroja tidak terdengar lagi. Suara mereka pun tidak didengar oleh pemerintah dan dianggap angin lalu semata terkait dengan lepasnya Tim-Tim.
Jika caranya seperti ini, kita bukanlah bangsa besar yang memberikan penghormatan pada pahlawannya.
Sumber:
wikipedia




M1 Garand Rifle





Sebelumnya kita membahas tentang senjata Mauser karabiner 98k milik Jerman, sekarang kita akan membahas tentang lawan dari senjata tersebut dalam Perang Dunia II yaitu M1 Garand yang di pakai oleh Amerika Serikat
Senapan M1 dikembangkan oleh Springfield Armory, dan didesain oleh John Garand. Prototipnya mulai disempurnakan pada tahun 1930an. Walaupun sudah secara resmi diadopsi pada tahun 1932, M1 Garand baru dipakai pada tahun 1936, atas perintah langsung dari Jendral Douglas MacArthur.
Springfield Armory mulai memproduksi senapan ini pada akhir 1930an dan terus menambah jumlah produksi pada tahun 1940 sampai 1945. Dengan pecahnya Perang Dunia II, Winchester Repeating Arms Company juga diberi kontrak untuk memproduksi M1 Garand. 
Senapan ini kemudian dikenal sebagi "senapan semi-otomatis pertama yang digunakan oleh militer Amerika Serikat", dan Jenderal George S. Patton pun mengakui kehebatan senapan ini dengan mengatakan bahwa senapan ini adalah "Alat tempur paling hebat yang pernah diciptakan". Keunggulan M1 inilah yang mendorong pihak Sekutu dan Axis untuk memproduksi dan mengembangkan senapan yang memiliki kemampuan tembak semi-otomatis dan full-otomatis.
Pada saat PD II khususnya di teater Eropa, mekanisme semi-otomatis yang dimiliki M1 Garand akhirnya memberikan keuntungan tersendiri. Hal ini disebabkan senapan standar prajurit Nazi yaitu Mauser 98k masih menggunakan mekanisme bolt-action.
M1 Garand memiliki magazine/cartridge yang dapat memuat 8 peluru. Cartridge ini dimasukkan ke senapan dari arah atas. Pada saat peluru terakhir ditembakkan, cartridge kosong akan ikut terlempar keluar dengan mengelurkan bunyi khas. Para serdadu menyebut bunyi ini dengan ‘ping’ karena memang suaranya yang mirip dengan logam yang berdenting.
Karena nyaringnya bunyi ‘ping’ ini, penggunanya sempat dibuat kerepotan. Pasalnya, bunyi ini juga akan jadi penanda buat musuh kalau si serdadu sudah kehabisan amunisi, sedang untuk mengisi cartridge baru jelas dibutuhkan waktu. Dalam perang yang sengit, beberapa detik bisa berarti hidup atau mati.
M1 Garand memiliki jarak tembak efektif sejauh 460 meter dengan maksimum jarak tembak mencapai 3200 meter. Berat senapan sekitar 9.5 pounds (sekitar 4.5 kilo) dan dapat mencapai 11.25 pounds (hampir 6 kilo) jika dicanteli berbagai aksesories.
Sebagai bukti kehandalannya, tak tanggung-tanggung George S. Patton, seorang jenderal kenamaan AS saat PD II menjuluki senapan ini sebagai “The Greatest Battle Implement Ever Devised” alias alat perang (senjata) terbaik yang pernah diimplementasikan dalam perang

Sumber:
wikipedia

Mauser Karabiner 98k


Karabiner 98k (biasa disingkat menjadi Kar98k atau K98k) adalah senapan bolt-action yang digunakan sebagai senapan standar infanteri oleh Wehrmacht Jerman mulai tahun 1935. Senapan ini merupakan hasil pengembangan dari serangkaian senapan yang dibuat oleh Mauser.




Karabiner 98k adalah senapan bolt-action buatan Mauser. Senapan ini menggunakan peluru 7.92 x 57 mm (dikenal juga dengan nama 8 mm Mauser) yang dimasukkan ke dalam magazen internal menggunakan sebuah stripper-clip. Senapan ini dikembangkan dari senapan-senapan Mauser sebelumnya, yaitu dari senapan Karabiner 98b, yang dikembangkan dari senapan Mauser Model 1898. Karena senapan ini lebih pendek dari karabin-karabin pada masa itu, senapan ini diberi nama Karabiner 98 Kurz, yang berarti Karabin Pendek Model 98.
Senapan ini dikenal memiliki akurasi yang baik, dengan jangkauan efektif sampai 500 meter. Oleh karena itu, senapan ini sering diberi bidikan teleskop dan digunakan sebagai senapan runduk. Dengan teleskop dan bila digunakan oleh penembak yang mahir, jangkauan efektif senapan ini bisa mencapai 800 meter. Senapan ini bisa dipasangi bayonet dan bisa digunakan untuk menembakkan granat dari ujung senapan (rifle grenade), tentunya menggunakan alat khusus. Pada tahun 1941 dimunculkan varian yang menggunakan popor lipat, untuk digunakan oleh tentara penerjun payung.


sumber:wikipedia dan formil kaskus.co.id

HiTAM PUTiH

ABOUT ME

BANNER SAHABAT